Foto Kades Sumberwringin, Fathorrozi Hermawan (nomor tiga kanan atas) bersama jajaran perangkat desa Sumberwringin kecamatan Sukowono.
Jember, Radarargopuro.com - Senin (28/04/2025), ternyata desa Sumberwringin kecamatan Sukowono memiliki batu alam berkualitas super dan menjadi idola hingga dunia internasional.
Puluhan warga desa Sumberwringin dengan terampil mengolah batu yang tersembunyi di perut gumuk menjadi komoditas ekspor.
"Ada dua lokasi gumuk penghasil batu alam, gumuk Bringin dan Cabbih," ungkap Fathorrozi Hermawan, Kades Sumberwringin, Senin (28/04/2025), di kantor desa Sumberwringin.
Foto Wiwit saat memotong batu alam desa Sumberwringin di kediamannya. (DM/Red) Fathorrozi juga menyampaikan bahwa kualitas batu alam menjadi primadona negeri Ginseng.
"Selain Korea, Jepang juga menjadi negara pangsa pasar batu alam desa Sumberwringin," ungkapnya.
Fathorrozi juga menyampaikan bahwa saat ini warganya hanya mampu menjual batu alam berupa bahan mentah.
Dedy Mulyono, Kaur Pemerintahan desa Sumberwringin kecamatan Sukowono menambahkan, ia menyayangkan jika batu alam desa Sumberwringin hanya terjual berupa bahan mentah.
"Jika bisa kita proses menjadi bahan matang, mungkin harganya terjual lebih mahal," jelasnya.
Dedy juga mengatakan, untuk memproses menjadi bahan matang, masyarakat belum mempunyai mesin khusus untuk bisa memproses batu alam menjadi batu bernilai ekonomis tinggi.
"Jadi kalau di Korea, batu alam desa Sumberwringin bisa seperti keramik, mengkilap dan keluar warna indah," imbuhnya.
Sementara Wiwid Sofi Alfian, warga dusun Duklengkong desa Sumberwringin sekaligus pengrajin batu alam menambahkan, bahwa ia sudah bekerja sebagai produsen batu alam sejak tahun 2015.
Wiwid mengaku jika batu alam desa Sumberwringin memiliki daya tarik tersendiri dan menjadi idola di daerah Bali.
"Kami menjual batu alam dari berbagai ukuran, seperti ukuran 10x10, 10x20, bahkan ada yang lembaran dengan ukuran 1 Meter," ucap Wiwid.
Pria kelahiran Jember ini juga menceritakan jika pelaku usaha batu alam desa Sumberwringin harus pemerintah lestarikan dan kembangkan.
"Kendala utama untuk go internasional bagi pelaku batu alam yakni modal dan mesin modern," tuturnya.
Wiwid berharap, pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten bisa membantu pelaku batu alam desa Sumberwringin lebih baik lagi, sehingga bisa menjual produk batu alam superior dengan harga bagus di luar negeri, pungkasnya. (Sul).
